Rabu, 07 Agustus 2019

KARYAWAN PLN JADI KORBAN AKIBAT PEMADAMAN

JABODETABEK MATI TOTAL 













Jakarta - Padamnya listrik secara massal di Jabodetabek, sebagian Jawa Barat dan Banten punya dampak ke keuangan PT PLN (Persero). Sebab, PLN harus memberi kompensasi pada pelanggan yang listriknya padam.

Pelanggan yang berhak menerima kompensasi 20 juta lebih. Nilanya juga terhitung besar, tembus Rp 800 miliar.

Untuk menutup beban tersebut, PLN membuka opsi untuk mengurangi gaji pegawai. Berikut berita selengkapnya dirangkum detikFinance:
Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Raharjo Abumanan mengatakan, kompensasi yang dibayarkan PLN akan berpengaruh pada keuangan PLN. Untuk mengatasi hal tersebut, manajemen berencana mengurangi gaji pegawai.

"(Keuangan minus dong?) Iya, makanya harus hemat lagi nanti, gaji pegawai kurangi," katanya di DPR Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Dia menjelaskan, terdapat beberapa jenis penghasilan pegawai dalam PLN. Salah satunya ialah penghasilan berdasarkan prestasi. Penghasilan ini yang bakal dikurangi.

"Di PLN itu kalau kerjanya enggak bagus potong gaji. Namanya nggak potong gaji, P2 diperhitungkan. PLN ada 3 (komponen penghasilan), P1 itu gaji dasar, P2 ini kalau prestasi dikasih kalau enggak, enggak. Kaya gini (kejadian pemadaman masal) nih kemungkinan kena semua pegawai," paparnya.

Namun, Djoko bilang nilainya masih diperhitungkan. "Ya nanti lah liat IKS, insentif kesejahteraan," ujarnya.
Saat berkunjung ke DPR untuk lapor listrik padam massal, Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, sebanyak 21,9 juta pelanggan kena dampak listrik padam massal. Nilai kompensasi pelanggan yang terdampak sebesar Rp 839 miliar.

"Kalau besaran kompensasi sudah diatur pemerintah melalui Permen ESDM dan PLN menghitungnya sesuai dengan ketentuan tersebut yang terkena dampak 21,9 juta pelanggan dengan total Rp 839 miliar," ujarnya.

Meski begitu, angka itu sedikit berbeda dengan yang disampaikan Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Barat, Haryanto WS. Saat melapor ke Kementerian Perdagangan, Haryanto bilang jumlah pelanggan yang dapat kompensi sebanyak 22 juta pelanggan dengan nilai Rp 865 miliar.

"Jumlah kompensasi total Rp 865 miliar, untuk 22 juta pelanggan di Jakarta, Jabar, dan Banten. Kami akan langsung berikan kompensasi di rekening Agustus yang dibayar September," katanya. SUMBER BERITA www.m.detik.com

klik link       link 2

Senin, 05 Agustus 2019

Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah

NIAT PUASA SUNAH DJULHIJJAH, TARWIYAH DAN ARAFAH



  Sesungguhnya setiap amalan bergantung pada niatnya. Lurusnya niat merupakan kesempurnaan sebuah ibadah, tak terkecuali saat menunaikan amalan saleh di bulan Dzulhijjah

Untuk diketahui, Dzulhijjah adalah bulan yang diagungkan Allah dan di dalamnya terdapat banyak fadhillah serta keberkahan
Rasulullah SAW bersabda: "Tidak ada hari dimana suatu amal saleh lebih dicintai Allah melebihi amal saleh yang dilakukan di sepuluh hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah). Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi bersabda: "Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali (mati dan hartanya diambil musuh)." (HR Al-Bukhari, Ahmad, Abu Daud, dan At-Turmudzi)

Di riwayat lain, Nabi bersabda: "Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, kedua bulan itu adalah bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah," (HR Al Bukhari dan HR Muslim)

Bacaan Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah
Keutamaan puasa ini telah dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya yang berbunyi: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun akan datang. Puasa 'Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu. (HR. Muslim) 

Ada 3 macam niat puasa sunnah 10 hari pertama Dzulhijjah. Ketiga niat itu sebagai berikut: 

1. Puasa Sunnah tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah
Nawaitu shouma syahri Dzulhijjah sunnatan lillahi ta'ala.
(Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala)

2. Puasa Sunnah Tarwiyah (8 Dzulhijjah) disebut hari Tarwiyah. 
Nawaitu shouma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.
(Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala)

3. Puasa Sunnah Arafah (9 Zulhijjah) disebut hari Arafah. 
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala.
(Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta'ala)
(sumber ramadan sindo.news.com

Minggu, 04 Agustus 2019

GEMPA BANTEN 2019

GEMPA BANTEN 2019



Gempa bermagnitudo 6,4 mengguncang Banten di kedalaman 10 KM pada Jumat, 2 Agustus 2019 malam. Guncangannya terasa hebat di sejumlah provinsi lainnya, termasuk Bengkulu dan Jakarta.
Ratusan warga Ibu Kota yang tengah berada di gedung tinggi berhamburan keluar karena panik.
    Sehari kemudian, ada kabar beredar, Jakarta tengah dihantui guncangan susulan yang tak dapat diprediksikan.
    Pakar Gempa Jojo Rahardjo mengatakan, apa yang terjadi di Banten pada Jumat malam kemarin, tidak dapat langsung berkorelasi dengan potensi gempa yang mengancam Jakarta. Namun, kata dia, hal ini bisa menjadi peringatan keras dari alam sesuai dengan pengamatan para ahli geologi dalam empat tahun terakhir.
    "Gempa kemarin itu mengingatkan ada ancaman potensi gempa besar atau megathrust Selat Sunda ini," kata Jojo yang merupakan peneliti dari Tim Ekspedisi Sesar Palu-Koro
    Terlebih, lanjut dia, memang sudah tiba waktunya siklus gempa 100 tahunan megathrust terjadi.Gempa megathrust berasal dari zona tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
    "Ini karena siklusnya sudah datang, yang di Sunda kan juga karena siklusnya sudah 100 tahun (setelah sebelumnya mengguncang sekuat magnitudo 8 pada 1908)," ujar Jojo. ( SUMBER KOMPAS.COM)